Praktik jual beli dengan sistem pesanan barang meubel perspektif hukum ekonomi syariah (studi kasus Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang)

Sofa, Akrom (2023) Praktik jual beli dengan sistem pesanan barang meubel perspektif hukum ekonomi syariah (studi kasus Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang). Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

	Text (Thesis) 2014116061_AKROM SOFA BAB I-V.pdf Download (4MB)
	Text (Thesis) 2014116061_AKROM SOFA FULL TEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB)

Abstract

Praktik jual beli dengan motode pesanan barang meubel menjadi alternatif utama pada masa ini, dikarenakan para konsumen/pemesan bisa memilih baik itu model, jenis bahan dan juga ukurannya. Tetapi dalam praktiknya masih banyak konsumen/pemesan barang meubel yang merasa kecewa atas hasil yang tidak sesuai dengan barang yang dipesannya. Adapaun akad dalam jual beli pesanan yang sering digunakan adalah akad salam dan istishna’. Dari situlah peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui keabsahan akad salam dan istishna’ dan sudah sesuaikah praktik pesanan yang kedua belah pihak lakukan menurut Hukum Ekonomi Syariah. Penelitian terhadap praktik jual beli dengan sistem pesanan barang meubel, merupakan penelitian lapangan (filed research). Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu bahwa penelitian berangkat ke lapangan untuk mengadakan pengamatan secara langsung mengenai hal-hal yang berkaitan dengan praktik pesanan barang meubel serta akad yang digunakan oleh kedua belah pihak yang melakukan transaksi pesanan. Penelitian ini juga bersifat deskriptif, yaitu suatu peneltian yang bertujuan menggambarkan secara cermat karakteristik dari fakta-fakta (konsumen/pembeli dengan sistem pesanan barang meubel, para produsen barang meubel di Kecamatan Kandeman, Batang). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam praktiknya para konsumen/ pemesan dan para produsen barang meubel. mereka menggunakan akad jual beli pesanan, yaitu salam dengan sistem pembayaran secara keseluruan pada awal akad. dan selanjutnya adalah akad istishna’ yang pembayaran akan pesanan barang meubel bisa dicicil sampai barang tersebut selesai dibuat. Dalam praktiknya, antara pembeli dan juga produsen telah sesuai dengan rukun dan syarat jual beli pesanan sesuai dengan ketentuan syariat Islam, yaitu ketentuan dalam jual beli salam dan istishna’.

Actions (login required)

View Item