Mahesta, Mahesta (2022) PernikahanSyarifah dengan Laki-laki Non Habib (studi di Kota Pekalongan). Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H. ABDURRAHMAN WAHID PEKALONGAN.
Text
1118003-Bab1&5.pdf Download (6MB) |
|
Text
1118003-Fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) |
Abstract
Kafa’ah secara bahasa memiliki arti kesetaran atau kesamaan, adapun secara istilah para ulama fiqih mendefinisikan Kafa’ah dalam pernikahan sebagai kesamaan antara seorang suami dan istri dalam hal-hal yang dapat mencegah terjadinya suatu pernikahan. Dalam pelaksanaannya Kafa’ah sendiri banyak dipraktekan para Syarifah dan Habib yang memiliki keturunan sampai pada Rasulullah Saw. Para Syarifah dan Habib memiliki pola Kafa’ah yang mana seseorang wanita yang memiliki nasab sampai pada Nabi Saw, (Syarifah) tidak diperkenankan untuk menikah dengan laki-laki yang tidak memiliki nasab sampai pada Nabi Saw (Ajam), sebagaimana M Hasyim Assegaf menerangkan dalam bukunya yang berjudul Derita Putra Putri Nabi, beliau mengutip dari kitab AlQowanin Al-Syari’ah wa Iffahiyyah karya Said Utsman bin Yahya. Kafa’ah dalam pernikahan Syarifah memiliki konsep pernikahan endogamy yang mana mereka harus menikah dengan sesama golongannya, hal ini terjadi karena Syarifah memiliki kemuliaan dalam segi nasab yang sambung sampai Rasulullah Saw, sehingga kelestarian nasab harus terjaga dan berkelanjutan. Namun kenyataannya di lapangan terdapat fenomena dari beberapa Syarifah yang melakukan pernikahan dengan laki-laki non Habib, yang mana hal ini sangat bertentangan dengan konsep pernikahan yang diharapkan oleh para keluarga keturunan Rasulullah Saw. di Kota Pekalongan sendiri sebagaimana yang penulis amati di lapangan terdapat beberapa praktik pernikahan yang demikian. Dari hal tersebut maka peneliti memiliki ketertarikan untuk mengangkat sebuah penelitian dengan judul “Pernikahan Syarifah Dengan Non Habib (Study di Kota Pekalongan)”. Dari latar belakang permasalahan di atas maka penelitian ini memiliki fokus terhadap Kafa’ah Ahlulbait serta alasan para Syarifah yang melakukan Pernikahan dengan laki-laki non Habib, dan Implikasi apa yang timbul dari pernikahan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui alasan para Syarifah memilih laki-laki non Habib sebagai suami mereka, dan apa Implikasi yang timbul dari pernikahan tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian yuridis empiris, yaitu penelitian yang mengkaji prilaku masyarakat secara langsung terhadap interaksi Syarifah dengan Kafa’ah Ahlulbait. Sumber data dari kasus yang ada di lapangan, Al-qur’an, Hadis, buku dan wawancara. Berdasarkan hasil dari penelitian ditemukan bahwa alasan para Syarifah melakukan pernikahan dengan laki-laki non Habib karena mereka berpendapat bahwa Kafa’ah Ahlulbait hanya sekedar budaya untuk menjaga ststus nasab keturunan Nabi SAW, sedangkan adanya Implikasi yang timbul dari pernikahanxiii tersebut muncul dari keluarga besar Syarifah, yag mana konsep Kafa’ah Ahlulbait sudah melekat erat sebagai jati diri mereka
Item Type: | Thesis (Undergraduate Thesis) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: |
|
||||||||
Uncontrolled Keywords: | Kafa’ah, Syarifah, Non Habib | ||||||||
Subjects: | 200 RELIGION (AGAMA) > 2X0 ISLAM UMUM > 2X4.3 Hukum Keluarga, Hukum Perkawinan, Hukum Pernikahan Menurut Islam, Munakahat 300 SOCIAL SCIENCE ( ILMU SOSIAL ) > 340 Law (Ilmu Hukum) > 346.01 Domestic Relations, Family Law, Marriage/Hukum Keluarga, Hukum Pernikahan |
||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah > Prodi Hukum Keluarga Islam | ||||||||
Depositing User: | Ari Sugeng | ||||||||
Date Deposited: | 18 Mar 2024 02:53 | ||||||||
Last Modified: | 18 Mar 2024 02:53 | ||||||||
URI: | http://etheses.uingusdur.ac.id/id/eprint/7488 |
Actions (login required)
View Item |