Perspektif Ulama Nu Dan Muhammadiyah Kota Pekalongan Tentang Kesetaraan Hubungan Seksual Dalam Q.S Al Baqarah Ayat 223

Bahri, Samsul (2022) Perspektif Ulama Nu Dan Muhammadiyah Kota Pekalongan Tentang Kesetaraan Hubungan Seksual Dalam Q.S Al Baqarah Ayat 223. Undergraduate Thesis thesis, UIN K. H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

	Text 1117014-Bab1&5.pdf Download (4MB)
	Text 1117014-fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB)

Abstract

Samsul, Bahri, 2022, Perspektif Ulama NU Dan Muhammadiyah Kota Pekalongan Tentang Kesetaraan Hubungan Seksual Dalam Q.S Al Baqarah Ayat 223. Skripsi. Dosen Pembimbing Dra. Rita Rahmawati, M.Pd. Allah SWT menciptakan makhluk hidup berpasang-pasangan. Tidak hanya manusia, hewan dan tumbuhan diciptakan berpasang-pasangan. Namun, keistimewaan dari manusia adalah diberikannya akal oleh Allah SWT. mereka yaitu pria dan wanita diciptakan agar saling mencintai dan membantu satu sama lain, manusia juga disebut sebagai makhluk social. Namun, manusia juga makhluk yang biologis-seksual yang memiliki gairah seksual dan membutuhkan hubungan seksual. Seperti binatang, manusia diberkahi dengan naluri seksual dan keinginan untuk bereproduksi. Dengan berkembangnya kepercayaan dan paradigma yang ada, perempuan dianggap sebagai objek seksual. Keyakinan Patriaki di masyarakat membawa konsekuensi bahwa perempuan hanya dinilai sebagai objek seksual oleh laki-laki. Oleh karena itu, aktivitas seksual yang terjadi dalam hubungan laki-laki- perempuan menciptakan ketimpangan antara laki-laki dan perempuan. Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana Pandangan Ulama NU Dan Muhammadiyah Kota Pekalongan Tentang Kesetaraan Hubungan Seksual dalam Q.S Al Baqarah Ayat 223. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan studi yang digunakan penulis yaitu studi komperatif. Penelitian ini menggunakan sumber data primer yang diperoleh dari Ulama NU dan Muhammadiyah di Kota Pekalongan dengan teknik wawancara. Data sekunder yang digunakan adalah buku-buku, jurnal, penelitian terdahulu yang terkait dengan tema dan dipilih dengan teknik dokumentasi. Sedangkan data dianalisis dengan teknik analisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil dari penelitian bahwa Pandangan Ulama NU dan Ulama Muhammadiyah berpendapat sama. Di mana Kesetaran hubungan seksual dalam Q.S Al-Baqarah ayat 223 ini Ulama NU dan Muhammadiyah berpendapat bahwa masalah seks dalam kehidupan pernikahan memiliki hak dan kewajiban yang timbal balik antara suami dan isteri, maka kesetaraan hubungan seksual dalam pandangan Ulama NU dan Ulama Muhammadiyah yaitu dimana suami dan istri memiliki hak dan kewajiban tersendiri sebagaimana hak suami menafkahi istri dan kewajiban istri melayani suami. Akan tetapi dalam masalah hubungan seksual diantara kedua nya harus saling bermuasyarah bil mar’uf. Sedangkan Metode istinbath hukum yang digunakan oleh Ulama NU dan Muhammadiyah itu sama. Di mana kedua nya menggunakan metode istinbath dengan sumber Al-Qur’an dan As-Sunnah Nabi dengan cara perluasan makna muasyarah bil mar’uf sebagai prinsip dasar untuk kesalingan antaran suami dan isteri dalam masalah hubungan seksual dengan cara yang baik dan mengikuti larangan-larangan Allah serta batasan-batasan yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT dan hadits dari Anas bin Malik RA yang menjelaskan xiii bahwa suami dan isteri dalam masalah hubungan seksual harus sama-sama menikmati atau sampai syahwat nya terpenuhi keduanya.

Actions (login required)

View Item