Analisis Prosentase Bagi Hasil Dalam Pembiayaan Dengan Akad Mudharabah Perspektif DSN-MUI No.07/DSN-MUI/IV/2000 Di KSPPS BMT Al-Fataa Ulujami Pemalang

Nurohmah, Winda (2024) Analisis Prosentase Bagi Hasil Dalam Pembiayaan Dengan Akad Mudharabah Perspektif DSN-MUI No.07/DSN-MUI/IV/2000 Di KSPPS BMT Al-Fataa Ulujami Pemalang. Undergraduate Thesis thesis, UIN. K. H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

	Text 1219070_COVER_BAB I & BAB V.pdf Download (2MB)
	Text 1219070_FULL TEXT b5.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB)

Abstract

Pada fatwa DSN-MUI No.07/DSN-MUI/IV/2000 salah satu syaratnya pembagian bagi hasil yang diperoleh dari dua belah pihak pada akad pembiayaan akad mudharabah yaitu bagi hasil dari keuntungan yang didapat melalui usaha yang dilakukan dan penentuan bagi hasil harus sesuai dengan kesepakatan antara shahibul maal dan mudharib. Namun fakta di lapangan pembagian bagi hasil sudah ditentukan dari pihak BMT serta dalam kontrak perjanjian yang dilakukan antara shahibul maal dan mudharib dalam pembagian keuntungan yang nantinya akan diangsur oleh mudharib berupa bentuk prosentase yang didapat dari besaran jumlah pembiayaan yang diajukan oleh mudharib. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa pelaksanaan pembiayaan akad mudharabah serta prosentase bagi hasil di KSPPS BMT Al-Fataa perspektif fatwa DSN-MUI No.07/DSN-MUI/IV/2000. Penelitian ini termasuk jenis penelitian yuridis empiris dengan pendekatan kualitatif. Sumber data berupa primer yang diperoleh dari 5 anggota nasabah serta manager KSPPS BMT Al-Fataa dan data sekunder yang diperoleh dari dokumen-dokumen atau literat ur yang berhungan dengan judul penelitian. Teknik analisis data yang menggunakan teknik analisis interaktif model. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan bagi hasil yang dilakukan di KSPPS BMT Al-Fataa Ulujami, Pemalang di KSPPS BMT Al-Fataa Ulujami dalam pembagian keuntungan kurang sesuai dengan syarat yang ada pada akad mudharabah, karena hasil prosentasenya sudah ditetapkan dari pihak BMT, yang seharusnya pembagian bagi hasil yang ditentukan dari hasil keuntungan dalam bentuk nisbah antara shahibul maal dengan mudharib bukan bagi hasil yang ditetapkan dari besarnya pembiayaan yang diajukan.

Actions (login required)

View Item