Penafsiran Hukum Terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 88/Puu-Xxi/2023

Deskianti, Reny (2024) Penafsiran Hukum Terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 88/Puu-Xxi/2023. Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

[img] Text
1519033_Cover, Bab I & Bab V.pdf

Download (2MB)
[img] Text
1519033_Full Text.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
Official URL: http://perpustakaan.uingusdur.ac.id/

Abstract

Penelitian ini membahas tentang penafsiran hukum yang terdapat dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 88/PUU-XXI/2023 tentang Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang pindah partai politik dikarenakan ingin mencalonkan diri kembali pada Pemilihan Umum 2024 namun partai politik sebelumnya tidak lolos verifikasi. Berdasarkan ketentuan pasal 193 ayat 2 huruf i "anggota DPRD diberhentikan jika pindah partai politik lain" ketentuan tersebut bertentangan dengan UUD 1945 dan bisa menyebabkan hilangnya hak konstitusional anggota DPRD, sehingga dalam putusannya MK menyatakan bahwa anggota DPRD tidak perlu mengundurkan diri dari jabatannya ketika ingin mencalonkan diri kembali pada Pemilihan Umum dan menyatakan bahwa ketentuan pasal 193 ayat 2 huruf i tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan karakterisik penafsiran hukum oleh hakim Mahkamah Konstitusi di dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 88/PUU-XXI/2023 dan menggunakan jenis penelitian hukum normatif yang menggunakan bahan-bahan kepustakaan sebagai data utama untuk menganalisis kasus serta menganalisis menggunakan metode analisis preskriptif dengan cara menggambarkan struktur putusan menggunakan logika dan penalaran hukum, serta dilakukan dengan teknik penafsiran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penafsiran hukum yang dilakukan Hakim dalam memutus Putusan MK Nomor 88/PUU-XXI/2023 menggunakan penafsiran futuristik. bersifat antisipatif yaitu penjelasan Undang-Undang yang belum mempunyai kekuatan hukum. Dengan demikian untuk mengantisipasi hilangnya hak konstutisional Mahkamah Konstitusi mengabulkan permohohonan pemohon yang membolehkan seorang anggota DPRD menjadi anggota partai politik lain saat ingin mencalonkan diri kembali menjadi calon anggota legislatif. Akibat hukum dengan menggunakan penafsiran futuristik berdampak menimbulkan potensi konflik kepentingan dan dampaknya terhadap proses pemilihan umum.

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Supervisor:
ContributionSupervisorNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorMuhsin, Achmad197505062009011005UNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Penafsiran Hukum, Mahkamah Konstitusi
Subjects: 200 RELIGION (AGAMA) > 2X0 ISLAM UMUM > 2X6.2 Politik Islam
300 SOCIAL SCIENCE ( ILMU SOSIAL ) > 340 Law (Ilmu Hukum) > 342 Constitutional and Administrative Law/Hukum Tata Negara
Divisions: Fakultas Syariah > Prodi Hukum Tata Negara
Depositing User: UIN Gus Dur Fasya
Date Deposited: 09 Jul 2024 02:30
Last Modified: 30 Sep 2024 03:42
URI: http://etheses.uingusdur.ac.id/id/eprint/8839

Actions (login required)

View Item View Item