Penafsiran Hukum di Dalam Putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi Nomor 01/MKMK/T/02/2023

Oktafiani, Putri (2024) Penafsiran Hukum di Dalam Putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi Nomor 01/MKMK/T/02/2023. Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

[img] Text
1519036_Cover_Bab I & Bab v.pdf

Download (1MB)
[img] Text
1519036_FullText.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
Official URL: https://perpustakaan.uingusdur.ac.id/

Abstract

Penelitian ini membahas tentang Penafsiran Hukum yang terdapat dalam Putusan Nomor 01/MKMK/T/02/2023 tentang Pelanggaran Kode Etik Hakim Konstitusi yang dilakukan oleh Guntur Hamzah terkait perubahan frasa “Delngan Delmilkilan”, melnjadil “Kel Delpan” dalam putusan Mahkamah Konstiltusil Nomor 103/PUU-XX/2022. Namun, dalam Putusan Nomor 01/MKMK/T/02/2023 sanksi yang diberikan oleh Majelis Kehormatan adalah sanksi teguran tertulis. Sanksi tersebut masih dianggap terlalu ringan karena dapat merusak citra dan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga peradilan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan Penafsiran Hukum Oleh Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi di dalam Putusan Majellils Kelhormatan Mahkamah Konstiltusil Nomor 01/MKMK/T/02/2023 dan Akibat Hukum Terhadap Putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi Nomor 01/MKMK/T/02/2023. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum normatif yang menggunakan bahan-bahan kepustakaan sebagai bahan hukum utama untuk menganalisis kasus serta dianalisis dengan teknik preskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Penafsiran Hukum di dalam Putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi Nomor 01/MKMK/T/02/2023 menggunakan penafsiran sistematis. Akibat hukum dari penafsiran sistematis sanksi yang diberikan majelis kehormatan mahkamah konstitusi berupa teguran tertulis, berpotensi merusak citra dan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga peradilan, MKMK dan MK terkesan permisif (serba mengizinkan) terhadap fakta bahwa pengubahan bunyi putusan bersifat substansif yang bukan sekedar kesalahan ketik pada saat putusan dibacakan di sidang pleno berpendapat bahwa hal tersebut lazim dilakukan dan dapat menyebabkan hilangnya prinsip independensi. Akibat hukum dari penafsiran futuristik sanksi yang diberikan berupa pemberhentian tidak dengan hormat, menjaga kepercayaan masyarakat tehadap lembaga peradilan, MKMK dan MK dapat bersikap lebih tegas, dan berpendapat bahwa perubahan putusan tersebut bukanlah sesuatu yang lazim dilakukan serta terjaganya prinsip independensi.

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Supervisor:
ContributionSupervisorNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorMuchsin, Achmad198403282019031002-
Uncontrolled Keywords: Penafsiran Hukum, Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi.
Subjects: 200 RELIGION (AGAMA) > 2X0 ISLAM UMUM > 2X6.2 Politik Islam
300 SOCIAL SCIENCE ( ILMU SOSIAL ) > 340 Law (Ilmu Hukum) > 342 Constitutional and Administrative Law/Hukum Tata Negara
Divisions: Fakultas Syariah > Prodi Hukum Tata Negara
Depositing User: UIN Gus Dur Fasya
Date Deposited: 09 Jul 2024 02:22
Last Modified: 30 Sep 2024 03:44
URI: http://etheses.uingusdur.ac.id/id/eprint/8842

Actions (login required)

View Item View Item